Sakabéhan Kategori

Get in touch

Ruang Berita

Kaca utama >  Ruang Berita

NDIR utawa katalitik? Kecara ngene ngedumelake sensor gas nyanggah api?

Apr 23, 2024

Banyak sekali manfaat sensor gas mudah terbakar inframerah dalam aplikasi di industri minyak dan gas sehingga terasa seolah-olah sensor inframerah adalah pilihan yang sempurna, dan bahkan ada beberapa kesalahpahaman bahwa sensor pembakaran katalitik mungkin akan ditinggalkan.

Ada manfaat tak terbantahkan dari teknologi inframerah untuk mendeteksi gas mudah terbakar dibandingkan dengan teknologi pembakaran katalitik standar industri: kemampuannya untuk mendeteksi gas dalam lingkungan yang kekurangan oksigen, kekebalannya terhadap zat seperti silikon dan belerang yang dapat memengaruhi kinerja katalis, dan penghapusan kebutuhan kalibrasi yang sering. Namun, keterbatasan sensor inframerah juga tidak dapat disangkal.

Keterbatasan sensor inframerah terutama disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak merespons semua gas mudah terbakar.

Contoh, sensor gas mudah terbakar inframerah nggak bisa mendeteksi hidrogen (H₂). Kalau sensor inframerah dipakai buat mendeteksi gas mudah terbakar, pengguna mungkin nggak dilindungi kalau ada hidrogen dalam lingkungan.

Keterbatasan sensor inframerah nggak cuma pada pendeteksian hidrogen, tapi kemampuan mereka mendeteksi gas terbatas oleh kemampuan gas target buat menyerap cahaya inframerah. Jenis-jenis tertentu gas mudah terbakar nggak bisa dideteksi sama sensor gas mudah terbakar inframerah, seperti asetilen, asetonitril, anilin, dan karbon disulfida dll.


Apa keunggulan sensor pembakaran katalitik?

Keunggulan utama sensor pembakaran katalitik adalah deteksi gas mudah terbakar melalui pembakaran. Sebagai akibatnya, sensor pembakaran katalitik mampu mendeteksi hampir semua jenis gas mudah terbakar. Respon sensor pembakaran katalitik terhadap gas mudah terbakar secara esensial bersifat linier, dengan korelasi yang erat antara respon berbagai jenis gas mudah terbakar dan gas kalibrasi, serta sebagian besar gas mudah terbakar memiliki faktor respon kurang dari 2. Respon sensor inframerah bersifat non-linier, dan hanya menjadi linier ketika sensor dirancang untuk menargetkan gas tertentu. Faktor respon bervariasi secara signifikan dari gas ke gas, dan dalam beberapa kasus bisa melebihi 10. Jika bertemu gas dengan faktor respon ≥10, alat akan memberikan alarm palsu ketika konsentrasi gas sebenarnya hanya 1 persen dari batas ledakan bawah.

Dibandingakeun jeung sensor inframerah, sensor pembakaran katalitik kurang terpengaruh nganti faktor lingkungan sepruneuh suhu lan tekanan, sawise faktor lingkungan iki bisa nyababkeun imbas sing dumugi ing performa sensor inframerah. Karena itulah, lamun deteksi sing akurat lan andal diingini tuku sensor gas pembakaran inframerah, pengaturan kalibrasi perlu dilakukeun ing lingkungan sing mirip.

Ora ana kabeh yen teknologi inframerah duwe keunggulan sing ora bisa digantike kanggo mendeteksi gas pembakaran ing aplikasi tertentu. Nanging, saka nggawe pindah menawa teknologi pembakaran katalitik sing gelem-gelem, pastikan yen aplikasi sampeyan cocog kanthi karakteristik teknis sensor. Kalon ora, risiko sing sampeyan hadapi bisa jadi leuwih gedhe tumindak rewarde.